Senin, 14 Januari 2019

Aksesibilitas Perpustakaaan Umum

Aksesibilitas Perpustakaan Umum
Oleh : Rommy Delliansyah / Mahasiswa UIN Jakarta Smt. 5

Aksesibilitas menurut KBBI artinya hal yang dapat dikaitkan, keterkaitan, atau hal yang dapat dijadikan akses. Aksesibilitas sendiri berasal dari bahasa inggris yakni Accesibility yang kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia artinya adalah hal yang dapat masuk atau mudah dijangkau/dicapai (Echols dan Shadily, 1995:5). Aksesibilitas sendiri menurut penulis bukan hanya masalah jarak, aksesibilitas meliputi bisakah dengan mudah atau tidaknya sesuatu didayagunakan. Contohnya, apabila didekat rumah kita ada perpustakaan, lalu saat kita mau memasuki ruang kepala perpustakaan tersebut dilarang oleh securitynya walaupun perpustakaan tersebut dekat dari rumah dengan jarak hanya beberapa meter, maka hal tersebut artinya ruangan kepala perpustakaan tersebut aksesibilitasnya sulit bagi orang yang tak memiliki hak untuk masuk karena yang bisa mengaksesnya hanya orang tertentu yang diberikan izin.

Selanjutnya, untuk aksesibilitas bagi perpustakaan umum, hal yang paling pertama adalah ruangan perpustakaan harus bisa diakses semudah mungkin, apabila ada disuatu gedung sewa dan perpustakaan umum tsb memiliki beberapa ruang, maka sebaiknya mereka semua ada di lantai dasar supaya mudah diakses oleh pengguna. Hal tersebut juga sebagai bantuan untuk kaum disabilitas, khususnya penyandang disabilitas yang memakai alat bantu berjalan.

Aksesibilitas selanjutnya adalah aksesibilitas koleksi perpustakaan. Koleksi perpustakaan khususnya buku, sebaiknya diletakkan di tempat yang mudah dicapai oleh pengguna. Apabila di ruangan koleksi anak-anak, maka diusahakan untuk menaruh koleksi di lemari yang tidak terlalu tinggi. Mengingat fisik anak-anak yang tidak terlalu tinggi. Selain anak-anak, meletakkan koleksi di ruangan koleksi umum juga sebaiknya jangan di rak yang terlampau tinggi, ditakutkan malah membuat pengguna menjadi kesusahan mengakses buku, yang secara tidak langsung, buku-buku di bagian atas rak adalah buku-buku yang jarang digunakan pengguna, intinya membuat pengadaan buku oleh perpustakaan malah sia-sia.

Perpustakaan juga bisa memberikan tanda-tanda / rambu-rambu untuk memberitahukan pengguna letak-letak koleksi, ruang-ruang, dsb. yang berada didalam perpustakaan. Rambu / tanda-tanda tsb. harus mudah dilihat pengguna sehingga pengguna tidak mengalami kebingungan didalam perpustakaan. Lalu, letak-letak perabotan perpustakaan jangan sampai menghalangi rambu / tanda penunjuk dalam perpustakaan, apalagi membuat sulit pengguna. Hal tersebut dilakukan demi memberikan pelayanan sebaik mungkin bagi pengguna karena perpustakaan umum tentu harus bisa melayani umum dengan sangat baik.

Akhir kata, dapat penulis simpulkan bahwa aksesibilitas bukan hanya menyangkut jarak, tetapi mudah / sulitnya kita mengakses sesuatu. Tentu tidak menyenangkan bagi kita kalau ada perpustakaan umum didepan rumah namun hanya boleh diakses oleh selebriti. Informasi tidak mengenal kasta.

0 komentar:

Posting Komentar